MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA

MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA

  1.  Pendahuluan
    Medium adalah tempat untuk menumbuhkan mikroba. Mikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi, bahan pembangun sel, dan sintesis protplasma serta bagian-bagian sel lainnya. Setiap mikroba mempunyai sifat fisiologis tertentu, sehingga memerlukan nutrisi tertentu pula. Susunan kimia sel mikroba relative tetap, baik unsur kimia maupun senyawa yang terkandung di dalam sel. Penyusun utama sel adalah C, H, O, N, dan P, yamg jumlahnya sekitar 95% dari berat kering sel, sedangkan sisanya tersusun dari unsur-unsur lain yaitu air 80-90% dan bagian-bagian lain 10-20% terdiri dari protoplasma, dinding sel, lipida untuk cadangan makanan, polisakarida, polifosfat, dan senyawa lain.Campuran bahan-bahan (nutrient) yang digunakan untuk menumbuhkan, mengisolasi, menguji sifat-sifat fisiologis dan menghitung jumlah mikrobia tersebut. Media yang digunakan untuk menumbuhkan mikrobia dibagi atas 2 golongan berdasarkan komposisi bahan penyusunnya yaitu:
    1.         Media sintesis; media yang tersusun atas senyawa yang diketahui komposisi kimianya secara tepat. Media tersebut berisi garam anorganik misalnya asam-asam amino, asam lemak, alkihol, karbohidrat atau senyawa organik serta vitamin-vitamin.
    2.         Media non-sintetik; adalah media yang tidak di ketahui komposisi kimiawinya secara pasti. Beberapa dari komposisi yang ditambahkan misalnya ekstrak beef, ekstrak yeast, peptone, darah, serum, dan kasein hidrolisat. Contoh media nonsintetik NA, NB, PDA.
    Berdasarkan sifat media dibagi menjadi :
    1.           Media umum; media yang ditambahkan bahan-bahan yang bertujuan menstimulasi pertumbuhan mikrobia secara umum. Contoh Nutrien Agar (NA) untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri, Potato Dextose Agar (PDA) untuk menstimulir pertumbuhan fungi.
    2.           Media diperkaya (enrichment media), media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu untuk menstimulasi pertumbuhan mikrobia yang jumlahnya sedikit dalam suatu campuran berbagai mikrobia contoh Chocolate media dan Yeast-Extract-potassium Nitrate Agar.
    3.           Media selektif, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu yang akan menghambat pertumbuhan mikrobia yang tidak diinginkan yang ada dalam suatu specimen. Inhibitor yang digunakan berupa antibiotic, garam dan bahan-bahan kimia lainnya.
    4.           Media diferensial, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan kimia atau reagensia tertentu yang menyebabkan mikrobia yang tumbuh memperlihatkan perubahan-perubahan spesifik sehingga dapat dibedakan dengan jenis lainnya.
    Ada tiga jenis media pengembangbiakan berdasarkan konsentrasinya antara lain:
    a)      Media padat, yaitu media berbentuk padat yang mengandung agar 1-1,5% misalnya nutrient agar
    b)      Media cair yaitu media yang berbentuk cair yang tidak mengandung agar, misalnya nutrient broth
    c)      Media semi padat, yaitu media yang berbentuk padat pada suhu dingin, dan berbentuk cair bila suhu panas, misalnya media SIM (media yang digunakan untuk uji produksi sulfur, indiol, motilitas.
    Fungsi-fungsi medium adalah sebagai berikut :·         Media basal dapat mendukung pertumbuhan berbagai jenis spesies tanpa syarat nutrisi
    ·         Media penghambat merupakan medium yang memuat unsur pokok tertentu yang menghambat pertumbuhan dari jenis mikroorganisme tertentu.
    ·         Medium pemeliharaan digunakan untuk pertumbuhan awal dan penyimpanan selanjutnya, mempersiapkan kultur organisme yang disimpan baik pada suhu ruang atau suhu dingin (Singleton, dkk, 2001)
    2.                 Metode
    Alat dan Bahan·         Alat yang digunakan
    1.      Autoklaf
    2.      Cawan Petri
    3.      Tabung Reaksi
    4.      Hot Plate Stirer
    5.      Beaker Glass
    ·         Bahan yang digunakan
    1.      Agar
    2.      Aquades
    Cara kerja :1.      Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
    2.      Nyalakan hot plate stirrer
    3.      Masukkan air kedalam beker glass
    4.      Letakkan beker glass yang berisi air didalam hot plate
    5.      Masukkan agar kedalam beker glass yang berisi air
    6.      Tunggu sampai air dan agar homogen
    7.      Siapkan cawan petri dan tabung reaksi yang sudah disterilisasi
    8.      Tuang agar yang sudah homogen kedalam cawan petri dan tabung reaksi  yang sudah disterilisasi
    9.      Lalu , simpan dalam incubator untuk menumbuhkan mikroorganisme3.                 Hasil Praktikum
    1.      Media Agar dalam cawan petri
    Untuk membiakkan bekteri pada medium datar sehingga dapat dilihat dengan jelas.2.      Media Agar Miring
    Untuk membiakkan bakteri pada medium tegak dan miring dalam tabung reaksi.

Continue reading MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA

LAPORAN PENELITIAN MIKROBA pada NASI BASI (Rhizopus Olingosporus)

LAPORAN PENELITIAN MIKROBA pada NASI BASI

(Rhizopus Olingosporus)

OLEH :

Kls/Smt : A/II

Nama Kelompok :

  1. Putu Ayu Purnamasari                        (131010)
  2. Komang Ayu Sarini                            (131011)
  3. Dewi Putriyani                                    (131012)
  4. Ni Luh Dian Pratiwi                           (131013)
  5. I Putu Esa Diputra Anjasmara                        (131014)
  6. Dewa Ayu Dwina Inggriani               (131015)
  7. Dewa Ayu Embas Saraswati              (131016)
  8. Ni Putu Erna Widiasmini                    (131017)
  9. Eugenius Surya Puji                            (131018)

 

AKADEMI FARMASI SARASWATI DENPASAR

2014

1.1  Landasan Teori
 A.    Sterilisasi
Yang dimaksud sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Ketika anda untuk pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptik, sesungguhnya anda telah menggunakan salah satu sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatan dan media yang umum dipakai dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila dibakar. Untungnya tersedia berbagai metode lain yang efektif (Hadioetomo, 1993).Salah satu cara sterilisasai adalah sterilisasi dengan menggunakan tekanan atau sterilisasi uap (autoclaf)            Pada saat melakukan sterilisasi uap, kita sebenarnya memaparkan uap jenuh pada tekanan tertentu selama waktu dan suhu tertentu pada suatu objek, sehingga terjadi pelepasan energi laten uap yang mengakibatkan pembunuhan mikroorganisme serta ireversibel akibat denaturasi atau koagulasi protein sel (Lukas, 2006). Continue reading LAPORAN PENELITIAN MIKROBA pada NASI BASI (Rhizopus Olingosporus)