STERILISASI

STERILISASI

  1. Pendahuluan

    Yang dimaksud sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Ketika anda untuk pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptik, sesungguhnya anda telah menggunakan salah satu sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatan dan media yang umum dipakai dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila dibakar. Untungnya tersedia berbagai metode lain yang efektif (Hadioetomo, 1993).Ada tiga cara yang umum digunakan dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas, penggunaan bahan kimia dan penyaringan (Filtrasi). Bila panas digunakan bersama – sama dengan uap air maka disebut sterilisasi panas lembut atau sterilisasi basah, bila tanpa kelembapan maka disebut sterilisasi panas kering atau sterilisasi kering (Hadioetomo, 1993).Sterilisasi kimiawi dapat dilakukan  dengan menggunakan gas atau radiasi. Metode sterilisasi yang umum digunakan secara rutin dilaboratorium mikrobiologi ialah yang menggunakan panas (Hadioetomo, 1993).          Salah satu cara sterilisasai adalah sterilisasi dengan menggunakan tekanan atau sterilisasi uap (autoclaf)
Pada saat melakukan sterilisasi uap, kita sebenarnya memaparkan uap jenuh pada tekanan tertentu selama waktu dan suhu tertentu pada suatu objek, sehingga terjadi pelepasan energi laten uap yang mengakibatkan pembunuhan mikroorganisme serta ireversibel akibat denaturasi atau koagulasi protein sel (Lukas, 2006).
Sterilisasi demikian merupakan metode yang paling efektif dan ideal karena:a.       Uap merupakan pembawa (carrier) energi termal paling efektif dan semua lapisan pelindung luar mikroorganisme dapat dilunakkan, sehingga memunginkan terjadinya koagulasi.b.      Bersifat nontoksik, mudah diperoleh, dan relative mudah dikontrol. Suhu jenuh uap air (100oC) pada tekanan 1 atmosfir ternyata masih kurang dalam membunuh kuman yang resisten. Oleh karena itu, kita harus mengupayakan agar suhu jenuh uap ditingkatkan dengan cara meningkatkan tekanananya. Kemudian, kita dapat melakukannya dalam wadah tertutup rapat agar dapat tercapai suhu sterilisasi, yaitu 121oC atau lebih (Lukas, 2006). Sterilisasi demikian biasa digunakan untuk mensterilkan:Sediaan injeksi dan suspensi               : 121oC 15 menitBaju operasi                                        : 134oC 3 menitPlastik dan karet                                 : disterilkan terpisah dari containerSiklus sterilisasi uap meliputi pada fase pemanasan (conditioning), pemaparan uap(exposure), pembuangan (exhaust), dan pengeringan (Lukas, 2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi sterlisasi uap adalah:a.       Waktub.      Suhuc.       Kelembaban

  1. Metode

Alat dan Bahan

  • Alat yang digunakan
  1. Labu Erlenmeyer
  2. Tabung Reaksi
  3. Cawan Petri
  4. Corong
  5. Labu Ukur
  6. Beaker Glass
  7. Autoclaf
  • Bahan yang digunakan
  1. Kertas
  2. Tali
  3. Aquades

Cara Kerja

  1. Siapkan alat-alat yang akan disterilisasi
  1.  Bungkus alat-alat tersebut dengan menggunakan kertas Koran atau allumunium foil
  2. Setelah semuanya selesai, dimasukan kedalam keranjang autoclave yang kemudian diautoclave
  3.  Nyalakan autoclave sampai suhunya mencapai 121°C
  4. Setelah suhunya 121°C, buka katup uap autoclave, sampai suhunya turun menjadi 0oC
  1. Kemudian buka katup uap autoclave dengan perlahan, dan ambillah alat yang sudah disterilisasi menggunakan lap
  1. Hasil Praktikum

            Telah dilakukan praktikum mengenai sterilisasi alat dan bahan dalam praktikum mikrobologi air. Sterilisasi yang digunakan yaitu sterilisasi basah. Sterilisasi basah merupakan sterilisasi yang menggunakan suhu tinggi dengan dibantu uap air. Sterilisasi ini menggunakan autoklaf. Autoklaf yang sederhana menggunakan sumber uap dari pemanasan air yang ditambahkan ke dalam autoklaf. Pemanasan air dapat menggunakan kompor atau api Bunsen. Dengan autoklaf sederhana ini, tekanan dan temperatur diatur dengan jumlah panas dari api. Dalam sterilisasi ini, yang dilakukan adalah sebagai berikut, hal pertama yang dilakukan adalah memeriksa banyaknya air dalam autoklaf, lalau memasukkan alat/bahan yang akan disterilkan lalu tutup dan kencangkan skrup pengaman, setelah itu menyalakan api dan membiarkannya katup uap terbuka sampai semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap. Kemudian menutup katupnya. Proses sterilisasi dimulai setelah suhu meningkat hingga 1210C dan tekanan 1 atm atau 15 lbs selama 15-20 menit. Setelah selesai, kemudian mematikan api, dan biarkan tekanan turun sampai 0. Dan yang terakhir yaitu membuka tutp autoklaf, lalu ambil alat yang telah disterilisasi.

  1. Pembahasan

Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang tedapat pada atau di dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasibiocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme.

Prinsip dari sterilisasi basah. Sterilisasi dengan tekanan atau sterilisasi uap (autocalve), prinsipnya adalah Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas. Biasanya untuk mesterilkan media digunakan suhu 121oC dan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit. Alasan digunakan suhu 121oC atau 249,8oF adalah karena air mendidih pada suhu tersebut jika digunakan tekanan 15 psi.

Dalam praktikum mikrobiologi digunakan beberapa alat, diantaranya yaitu: cawan petri yang berfungsi sebagai wadah untuk menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi berfungsi untuk mereaksikan zat-zat kimia di dalam laboratorium.

Kendala saat melakukan sterilisasi adalah kurangya peralatan yang digunakan untuk melakukan proses sterilisasi, juga lamanya waktu proses sterilisasi yang dibutuhkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi adalah sebagai berikut:

  1. Suhu

Suhu yang digunakan disesuaikan dengan bahan yang akan disterilisasikan dan alat yang digunakan untuk sterilisasi. Hal ini dikarenakan perbedaan jenis bahan alat yang digunakan.

  1. Waktu

Alat atau bahan yang akan disterilisasi tidak semua sama untuk perlakuan waktu yang digunakan. Alat cenderung memerlukan waktu yang lebih lama daripada bahan pada proses sterilisasi.

  1. Kelembaban

Bahan yang akan disterilisasikan mempunyai tingkat kelembaban yang berbeda, oleh sebab itu kelembaban harus disesuaikan dengan jenis bahan yang akan disterilisasikan.

  1. Kesimpulan

Sterilisasi berfungsi untuk menghilangan seluruh mikroorganisme yang ada pada atau dalam suatu benda, agar benda itu lebih aman untuk digunaan khususnya pada dunia kesehatan maupun pada percobaan-percobaan mikrobbiologi. Suatu bahan atau alat dikataan steril apabila terbebas dari mikroba, baik dalam bentuk sel vegetatif maupun spora.

Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (121oC, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh mikroorganisme. Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100°C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121°C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65°C.

  1. Daftar Pustaka

Ima. 2012. http://imakssterilisasimikrobiologi.blogspot.com/

http://novimulianingtias.blogspot.com/laporan-mikrobiologi-sterilisasi_24.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *