PELAYANAN INFORMASI OBAT KASUS BATUK

PELAYANAN INFORMASI OBAT

KASUS BATUK

 

OLEH :

KLS / SMT : A / V

KELOMPOK III

 

AnggotaKelompok:

  1. Putu Ayu Purnamasari (131010)
  2. Komang Ayu Sarini (131011)
  3. Dewi Putriyani (131012)
  4. Ni Luh Dian Pratiwi             (131013)
  5. Putu Esa Diputra Anjasmara             (131014)
  6. Dewa Ayu Dwina Inggriani (131015)
  7. Dewa Ayu Embas Saraswati (131016)
  8. Ni Putu Erna Widiasmini (131017)

AKADEMI FARMASI SARASWATI

DENPASAR

2015

BAB I

PENDAHULUAN

 

  • Latar belakang

Seiring dengan perkembangan dunia kesehatan berbagai obat baru telah ditemukan dan informasi yang berkaitan dengan perkembangan obat tersebut juga semakin banyak (Depkes RI, 2008). Swamedikasi menjadi alternatif yang diambil masyarakat untuk meningkatkan keterjangkauan pengobatan. Pada pelaksanaannya swamedikasi dapat menjadi sumber terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) karena keterbatasan pengetahuan masyarakat akan obat dan penggunaannya.

 Definisi swamedikasi menurut Departemen Kesehatan (Depkes) (1993) adalah upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Swamedikasi menjadi alternatif yang diambil masyarakat untuk meningkatkan keterjangkauan pengobatan, dan biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan – keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami masyarakat seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag, cacingan, diare, penyakit kulit, dan lain-lain (Muchid dkk., 2006).

Obat batuk banyak diiklankan dan bisa diperoleh tanpa resep dokter atau dikenal sebagai obat bebas (over-the-counter medicine). Menurut Corelli (2007) jenis obat batuk bebas yang sering ada di pasaran adalah jenis ekspektoran dan antitusif.

Batuk adalah refleks fisiologis yang biasa terjadi pada saluran pernapasan orang sehat maupun sakit. Batuk dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab, misalnya rangsangan selaput lendir pernapasan yang terletak di tenggorokan dan cabang-cabang tenggorokan. Batuk dapat merupakan suatu gejala dari berbagai penyakit yang menyangkut saluran nafas dan paru – paru yang masih menjadi masalah  kesehatan masyarakat hampir pada semua negara di dunia, dengan prevalensi yang cukup tinggi, terutama pada anak. (Chunk KF. Pavord ID. 2008).

  • Rumusan Masalah
  1. Apa keluhan yang dirasakan oleh pasien terhadap penyakitnya ?
  2. Apa pelayanan informasi obat yang diberikan kepada pasien ?
  3. Apa informasi non farmakologi yang dapat diberikan kepada pasien?
    • Tujuan Penulisan
  4. Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan oleh pasien
  5. Untuk mengetahui pelayanan informasi obat yang diberikan kepada pasien
  6. Untuk mengetahui informasi non farmakologi yang diberikan kepada pasien

 

  • Manfaat Penulisan
  1. Dapat mengetahui keluhan yang dirasakan oleh pasien
  2. Dapat mengetahui pelayanan informasi obat yang diberikan kepada pasien
  3. Dapat mengetahui informasi non farmakologi yang diberikan kepada pasien

  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

  • Batuk

Batuk adalah suatu refleks pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari saluran nafas. Batuk juga membantu melindungi paru dari aspirasi yaitu masuknya benda asingb dari saluran cerna atau saluran napas bagian atas. Yang dimaksud dengan saluran napas mulai dari tenggorokan,trachea, bronchus, bronkioli, sampai kejaringan paru.(G uyton, et all.2008)

Batuk merupakan gejala klinis dari gangguan pada saluran pernapasan. Batuk merupakan suatu penyakit, tetapi merupakan manisfestasi dari penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit yang bisa menyebabkan batuk sangat banyak sekali mulai dari infeksi, alergi, inflamasi, bahkan keganasan.(Kumar,et all.2007)

  • Jenis – Jenis Batuk
  • Jenis Batuk Berdasarkan Waktu
  1. Batuk Akut

Akut merupakan fase awal dan masih mudah buat sembuh. Jangka waktunya kurang dari tiga minggu dan terjadi karena iritasi, bakteri, virus, penyempitan saluran nafas atas. Kebanyakan kasus batuk akut disebabkan oleh infeksi virus respiratori yang merupakan self-limiting dan bisa sembuh selama seminggu (Haque, 2005). Dalam situasi ini, batuk merupakan simptom yang sementara dan merupakan kelebihan yang penting dalam proteksi saluran pernafasan dan pembersihan mukus. Walau bagaimanapun, terdapat permintaan yang tinggi terhadap obat batuk bebas yang kebanyakannya mempunyai bukti klinis yang sedikit dan waktu yang diambil untuk konsultasi ke dokter tentang simptom batuk (Dicpinigaitis, 2009).

  1. Batuk Subakut

Subakut adalah fase peralihan dari akut akan menjadi kronis. Dikategorikan subakut bila batuk sudah 3-8 minggu. Terjadi karena gangguan pada epilepsy.

  1. Batuk Kronis

Kronis adalah batuk yang sulit disembuhkan dikarenakan penyempitan saluran nafas atas dan terjadi lebih dari delapan minggu. Batuk kronis biasanya adalah tanda atau gejala adanya penyakit lain yang lebih berat. Banyak penyakit berat ditandai dengan batuk kronis, misalnya asma,TBC, gangguan refluks lambung, penyakit paru obstruksi kronis, sampai kanker paru-paru. Untuk itu batuk kronis harus diperiksakan ke dokteruntuk memastikan penyebabnya dan diatasi sesuai dengan penyebabnya itu.

2.2.2 Jenis Batuk Berdasarkan Sebabnya

  1. Batuk berdahak

Batuk berdahak adalah mekanisme tubuh untuk mengeluarkan zat – zat asing dari saluran nafas, termasuk dahak.batuk ini sebaiknya tidak ditekan, supaya zat-zat asing itu bisa dikeluarkan.  Batuk berdahak menghasilkan dahak sangat banyak, sehingga menyumbat saluran nafas.

  1. Batuk kering

Batuk ini tidak mengeluarkan dahak. Tenggorokan terasa gatal,sehingga merangsang timbulnya batuk. Batuk ini mengganggu kenyamanan, bila batuknya terlalu keras akan dapat memecahkan pembuluh darah pada mata.

  • Faktor-Faktor Penyebab Batuk

Faktor-faktor yang dapat memicu batuk antara lain:

  1. Rangsangan mekanis, misalnya,asap rokok, debu, tumor
  2. Adanya perubahan suhu mendadak
  3. Rangsangan kimiawi misalnya, gas dan bau-bauan
  4. Adanya peradangan/infeksi
  5. Reaksi alergi
  6. Infeksi paru-paru seperti pneumonia atau bronchitis akut
  7. Sinusitis yang menyebabkan postnasal drip
  8. Merokok
  9. Obat darah tinggi golongan ACE inhibitor
  10. Penyakit paru seperti tumor paru
  • Mekanisme Batuk

Mekanisme Batuk Pola dasar batuk bisa dibagi kepada empat komponen yaitu inspirasi dalam yang cepat, ekspirasi terhadap glotis yang tertutup, pembukaan glotis secara tiba-tiba dan terakhir relaksasi otot ekspiratori. Menurut Weinberger (2005) batuk bisa diinisiasi sama ada secara volunter atau refleks. Sebagai refleks pertahanan, ia mempunyai jaras aferen dan eferen. Jaras aferen termasuklah reseptor yang terdapat di distribusi sensori nervus trigemineus, glossopharingeus, superior laryngeus, dan vagus. Jaras eferen pula termasuklah nervus laryngeus dan nervus spinalis. Batuk bermula dengan inspirasi dalam diikuti dengan penutupan glotis, relaksasi diafragma dan kontraksi otot terhadap penutupan glotis. Tekanan intratorasik yang positif menyebabkan penyempitan trakea. Apabila glotis terbuka, perbedaan tekanan yang besar antar atmosfer dan saluran udara disertai penyempitan trakea menghasilkan kadar aliran udara yang cepat melalui trakea. Hasilnya, tekanan yang tinggi dapat membantu dalam mengeliminasi mukus dan benda asing.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

  • Penyakit yang Di Derita Pasien

Batuk kering  atau batuk non produktif , tidak disertai sputum (dahak) dan seringkali menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. Batuk jenis ini dapat menyebabkan suara menjadi serak dan hilang. Batuk kering biasanya dipicu oleh partikel-partikel makanan yang kecil atau asap iritan yang terhirup oleh saluran pernapasan, asap rokok, perubahan suhu udara, kelembaban udara yang rendah (kering), atau udara yang tercemar. Juga dapat disebabkan karena infeksi virus, flu, atau selesma yang belum lama terjadi sehingga terkadang disebut juga batuk pasca infeksi virus. Adakalanya batuk kering juga merupakan salah satu tanda dari penyakit lainnya, seperti asma, penyakit refluks gastro esofagus (PRGE), atau gatal jantung kongestif, dan juga dapat dipicu oleh obat-obat tertentu (ACE inhibitor, penyekat beta/beta-blokers, aspirin).

Penyakit yang diderita pasien yaitu batuk kering dimana dapat dilihat dari keluhan yang dirasakan oleh pasien seperti batuk dengan suara nyaring, perut terasa sakit saat batuk dan disertai rasa gatal di tenggorokan terutama saat malam hari.

  • Pelayanan Informasi Obat
 

PELAYANAN INFORMASI OBAT

NO. 01 Tanggal : 26 Oktober 2015 Waktu :14.00 Metode: Lisan/Tertulis/Telepon
1. Identitas Penanya
Nama: Adi No.Telpon: –
Status: Pasien/Keluarga Pasien/Petugas Kesehatan (Pasien)
2. Data Pasien
Umur: – Tinggi: – Berat: – Jenis Kelamin: Laki-laki/Perempuan
Kehamilan:Ya(….Minggu)/Tidak Menyusui: Ya/Tidak
3. Pertanyaan
Uraian Pertanyaan :
Adi adalah seorang teller bank. Sudah 3 hari ini, dia mengalami batuk dengan suara nyaring, perut terasa sakit saat batuk dan disertai rasa gatal di tenggorokan terutama saat malam hari. Hal ini sangat mengganggu aktivitasnya di tempat kerja.
Jenis Pertanyaan:

ð       Identifikasi Obat

ð       Interaksi Obat

ð       Harga Obat

ð       Kontra Indikasi

ð       Cara Pemakaian

ð       Stabilitas

ð       Dosis

ð       Keracunan

ð       Efek Samping Obat

ð       Penggunaan Terapeutik

ð       Farmakokinetik

ð       Farmakodinamik

ð       Ketersediaan

ð       Lain-Lain (Pemilihan Obat Untuk Pasien dari Keluhan yang Dideritanya)

4. Jawaban

Dari keluhan yang diderita Adi, dia menderita batuk kering. Obat yang dapat disarankan untuk batuk kering, yaitu :

a.    Vicks Formula 44

Kandungan : Dextromethrophan HBr, Doxylamine Succinate

Indikasi                  : Meredekan batuk kering, gangguan tenggorokan dan flu

Kontra Indikasi      : Hipersensitif terhadap obat ini.

Bentuk Obat           : Sirup

Dosis                      : Dewasa sehari 3x 1 sendok takar sirup

Cara Pemakaian      : Sesudah makan

Efek Samping         : Jarang menyebabkan kantuk, mual, pusing, konstipasi.

Cara penyimpanan:

Farmakokinetik dan farmakokinetik dan farmakodinamik

 

5. Referensi

v  MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi

v  ISO Indonesia

6. Penyampaian Jawaban: Segera/Dalam 24 jam/Lebih dari 24 jam
Apoteker yang menjawab : Dewi Sandra, Apt
Tanggal : 28 Oktober 2015 Waktu : 10.00
Metode Jawaban: Lisan/Tertulis/Telepon

  • Terapi Non Farmakologi (Tanpa Menggunakan Obat)

Pada umunya batuk berdahak maupun tidak berdahak daat dikurangi dengan cara sebagai berikut:

  1. Memperbanyak minum air putih untuk membantu mengencerkan dahak, mengurangi iritasi dan rasa gatal.
  2. Menghindari paparan debu, minuman atau makanan yang merangsang tenggorokan seperti makanan yang berminyak dan minuman dingin.
  3. Menghindari paparan udara dingin.
  4. Hindari konsumsi alkohol atau minuman yang mengandung kafein karena dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan.
  5. Hentikan merokok, menghindari merokok dan asap rokok karena dapat mengiritasi tenggorokan sehingga dapat memperparah batuk.
  6. Menggunakan zat – zat Emoliensia seperti kembang gula, madu, atau permen hisap pelega tenggorokan. Ini berfungsi untuk melunakkan rangsangan batuk, dan mengurangi iritasi pada tenggorokan dan selaput lendir.
  1. Hirup uap air panas (dari semangkuk air panas) untuk mencairkan sekresi hidung yang kental supaya mudah dikeluarkan. Dapat juga ditambahkan sesendok teh balsam/minyak atsiri untuk membuka sumbatan saluran pernapasan.
  2. Kumur-kumur dengan air putih selama satu menit 3 kali sehari dapat meredakan gejala batuk.

BAB IV

PENUTUP

 Simpulan

Dari kasus yang kami dapat, penyakit yang diderita Adi adalah batuk kering dimana dapat dilihat dari keluhan yang dirasakan oleh pasien seperti batuk dengan suara nyaring, perut terasa sakit saat batuk dan disertai rasa gatal di tenggorokan terutama saat malam hari.

Obat yang dapat kami sarankan untuk  diberikan kepada pasien adalah komix, halmezin, promedex, vicks formula 44, woods antitusif dimana obat obatan tersebut dapat meringankan batuk yang diderita oleh pasien.

Selain mengonsumsi obat-obatan, pasien juga dapat diberikan terapi non farmakologi seperti:

  1. Memperbanyak minum air putih untuk membantu mengencerkan dahak, mengurangi iritasi dan rasa gatal.
  2. Menghindari paparan debu, minuman atau makanan yang merangsang tenggorokan seperti makanan yang berminyak dan minuman dingin.
  3. Menghindari paparan udara dingin.
  4. Hirup uap air panas (dari semangkuk air panas) untuk mencairkan sekresi hidung yang kental supaya mudah dikeluarkan. Dapat juga ditambahkan sesendok teh balsam/minyak atsiri untuk membuka sumbatan saluran pernapasan.

DAFTAR PUSTAKA

 Alfiana, Devlin ( 0810156 ) (2011) Hubungan Antara Paparan Asap Rokok Dengan Angka Kejadian Batuk Kronik Pada Anak Yang Berobat Ke Seorang Dokter Praktek Swasta Periode September-Oktober 2011. Undergraduate thesis, Universitas Kristen Maranatha.

Anggraini Merry Tiyas, Rakhmawatie Maya Dian. “Evaluasi Perilaku Pengobatan Sendiri Terhadap Pencapaian Program Indonesia Sehat 2010”. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.

Dalam : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=4289&val=426  diakses pada tanggal 29 Oktober 2015

Djuanda,A.,Azwar,A.,Ismael S., Almatsier, M, Setiabudi,R,Firmansyah,R.,et al (2012). MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi (Vol.Edisi 12 2012/2013). A Pramudianto, dan Evaria, Eds.) Indonesia: Buana Ilmu Populer

Kasim, F.(2012). ISO Indonesia Vol. 47 tahun 2012-2013. Jakarta Barat: ISFI

Wiyono Wenny, Goenawi Lily Ranty,dkk. Dampak Penyuluhan Pada Pengetahuan Masyarakat terhadap Pemilihan Dan Penggunaan Obat Batuk Swamedikasi Di Kecamatan Malalayang. Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado. Dalam Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol.2No.03:http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/article/download/2391/1925  diakses pada tanggal 29 oktober 2015

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23349/5/Chapter%20I.pdf diakses pada tanggal 29 Oktober 2015

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26927/4/Chapter%20I.pdf diakses pada tanggal 29 Oktober 2015

http://eprints.ung.ac.id/1708/8/2012-2-48401-821309053-bab1-05022013092020.pdf  diakses pada tanggal 29 Oktober 2015

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *