DESKRIPSI MORFOLOGI TANAMAN TANAMAN KIRINYU (Chromolaena odorata L.)

DESKRIPSI MORFOLOGI TANAMAN TANAMAN KIRINYU (Chromolaena odorata L.)

 BOTANI FARMASI

 

 Disusun Oleh:

 Kelas BI

Kelompok 2

 Nama Anggota:

Ni Putu Erna Widiasmini                (162200021)

Putu Ayu Widya Mega Putri          (162200023)

Stefanie Dwiarti Omon                    (162200029)

Veridiana Hanat                              (162200030)

JURUSAN FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS

INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA

2016/2017

BAB I

PENDAHULUAN

 

  • Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara tropis yang memiliki kekayaan flora dan fauna yang sangat melimpah. Di antara berbagai jenis flora di Indonesia, terdapat banyak tumbuhan yang berpotensi sebagai obat dan telah digunakan untuk pengobatan tradisional.

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pulau Flores khususnya daerah Manggarai, salah satu tanaman yang biasa digunakan masyarakat setempat untuk pengobatan adalah tanaman kirinyu (Chromolaena odorata L). Mereka memanfaatkan daun dari tanaman ini berupa perasan air daun  untuk mengobati luka berdarah atau luka baru. Secara turun-temurun mereka menganggap bahwa perasan air daun tersebut, dapat menghentikan pendarahan pada luka serta mempercepat penyembuhan luka (Omon, 2016)

Berdasarkan beberapa jurnal menyatakan bahwa kemampuan  tanaman kirinyu (Chromolaena odorata L) sebagai tanaman obat disebabkan banyaknya senyawa aktif yang terkandung di dalamnya, antara lain senyawa utama seperti tannin, flavonoid, saponin, dan steroid.

Berdasarkan pernyataan di atas kami memilih tanaman Kirinyu (Chromolaena odorata L) sebagai tanaman yang akan kami urainkan tentang bagian dari bentuk, susunan, dan fungsi masing-masing bagian dari bentuk dan susunan tumbuhan.

 

  • Rumusan Masalah

Bagaimana deskripsi morfologi tanaman kirinyu (Chromolaena odorata L) ?

 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui deskripsi morfologi tanaman kirinyu (Chromolaena odorata L)

  • Manfaat

Menambah pengetahuan mengenai deskripsi morfologi tanamaan kirinyu (Chromolaena odorata L)

BAB II

ISI

 

  • Tanaman Kirinyu (Chromolaena odorata L)

Kirinyu dalam bahasa Inggris disebut siam weed, merupakan gulma padang rumput yang penyebarannya sangat luas di Indonesia. Gulma ini diperkirakan sudah tersebar di Indonesia sejak tahun 1910-an, tidak hanya di lahan kering atau pegunungan, tetapi juga di lahan rawa atau lahan basah lainnya.

Kirinyu berasal dari Amerika Selatan dan Tengah, kemudian menyebar ke daerah tropis Asia, Afrika, dan Pasifik, dan digolongkan sebagai gulma infasif. Gulma ini berupa semak berkayu yang dapat berkembang dengan cepat dan membentuk kelompok yang dapat mencegah perkembangan tumbuhan lainnya.

                  

Gambar 2.1 Tanaman Kirinyu

  • Nama Daerah

Di Indonesia terutama Jawa Barat Chromolaena odorata L. lebih dikenal dengan nama babanjaran atau kirinyu, di Jawa tengah dikenal dengan Krinyo atau kirinyu, dan Flores dikenal dengan nama sensus.

  • Klasifikasi Tanaman Kirinyu (Chromolaena odorata) :

Kingdom              : Plantae

Diviso                   : Magnoliohyta

Kelas                    : Magnoliopsida

Sub-kelas              : Asterales

Familia                 : Asteraceae

Genus                   : Chromolaena

Spesies                 : Chromolaena odorata

  • Morfologi Tanaman Kirinyu (Chromolaena odorata L)

Morfologi tanaman Kirinyu (Chromolaena odorata L) menurut (Puspita.dkk, 2012) antara lain:

  1. Daun
    1. Susunan daun tanaman kirinyu (Chromolaena odorata L)

Pada tumbuhan Kirinyu (Chromolaena odorata L) memiliki struktur daun tidak lengkap . Karena hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja. Adapun struktur-struktur daun adalah sebagai berikut :

  1. Tangkai daun
    1. Tangkai daun kirinyuh (Chromolaena odorata L) adalah setengah lingkaran.
    2. Helaian daun :
  • Helaian daun kirinyuh (Chromolaena odorata L) memiliki bagian bawah yang terlebar sehingga bentuk daun ini yaitu bangun segitiga.
  • Pada Susunan tulang daun terdapat :Ibu tulang (Costa),Tulang-tulang cabang (nervus letaralis), urat-urat daun (vena).
    1. Bentuk pertulang daun pada tanaman Kirinyu (Chromolaena odorata L)

Bentuk tulang-tulang daun yaitu mencapai tepi daun dan bentuk susunan tulangnya yaitu daun bertulang melengkung. Dimana satu tulang di tengah paling besar dan yang lain mengikuti tepi daun (melengkung).

  1. Bentuk daun
  2. Berdasarkan bentuk ujung daun

Pada tumbuhan kirinyuh bentuk ujung daun yaitu runcing dimana kedua tepi daun dikanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju keatas dan membentuk sudut lancip (< 900).

  1. Berdasarkan pangkal daun

Bentuk pangkal daun kirinyuh yaitu romping atau rata.

  1. Tepi Daun

Bentuk tepi daun yaitu toreh (divisus). Bentuk torehnya adalah bergerigi, dimana bentuk sinus dan angulusnya sama-sama lancip.

  1. Tata letak daun

Tata letak daun berseling

  1. Komposisi daun

Jenis daun kirinyuh yaitu daun majemuk menyirip genap. Dimana terdapar dua anak helaian daun yang berpasang-pasangan di kanan-kiri ibu tangkai

  1. Bentuk batang

Pada tumbuhan Chromolaena odorata memiliki struktur batang yaitu :

  1. Batang berbentuk bulat (teres)
  2. Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus)
  3. Pada permukaan batang terdapat rambut (pilosus)
  4. Percabangan pada batang merupakan cara percabangan monopodial, dimana batang pokok tampak lebih jelas karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) dari pada cabang-cabangnya.
  5. Bentuk percabangan pada tumbuhan ini adalah tegak (fastigiatus), yaitu sudut antara batang dan cabang amat kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya sedikit serong keatas, tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang pokoknya.
  6. Batang kurinyu memiliki permukaan berbulu atau berambut
  7. Jenis tumbuhan ini merupakan tumbuhan tahunan.

  1. Bentuk akar
  2. Pada tumbuhan Chromolaena odorata memiliki susunan akar berupa akar tunggang, besar dan dalam.
  3. Akar tunggang tersebut adalah akar tunggang bercabang. Akar ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, dan bercabang.
  4. Warna akar kekuning-kuningan
  5. Bagian-bagian akar :
  6. Leher akar / pangkal akar (collum)
  7. Ujung akar (apex radicis)
  8. Batang akar (corpus radicis)
  9. Cabang-cabang akar (radix lateralis)
  10. Serabut akar (fibrilla radicalis)
  11. Rambut / bulu akar (pilus radicalis)
  12. Tudung akar (calyptra)

BAB III

PENUTUP

  • Simpulan

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa morfologi dari tanaman kirinyu (Chromolaena odorata L.).

  1. Pada tumbuhan Kirinyu (Chromolaena odorata L) memiliki struktur daun tidak lengkap . Karena hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja. Bentuk tulang-tulang daun yaitu mencapai tepi daun dan bentuk susunan tulangnya yaitu daun bertulang melengkung. Dimana satu tulang di tengah paling besar dan yang lain mengikuti tepi daun (melengkung).
  2. Pada tumbuhan Chromolaena odorata memiliki struktur batang yaitu : batang berbentuk bulat (teres), batang kurinyu memiliki permukaan berbulu atau berambut dan jenis tumbuhan ini merupakan tumbuhan tahunan.
  3. Pada tumbuhan Chromolaena odorata memiliki susunan akar berupa akar tunggang, besar dan dalam. Akar tunggang tersebut adalah akar tunggang bercabang. Akar ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, dan bercabang.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *